Batman

Jumat, 08 Februari 2013

Shalawat Pembukaan, penampilan dari Jamaah Shalawat/RISMA Cinta Rasul Sumber Rejo-Bengkunat pada acara Peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW di Masjid Darussalam Pekon Sumber Rejo, Bengkunat.
Untuk melihat videonya, silahkan klik tautan download di bawah ini:
Shalawat Pembukaan-RISMA Cinta Rasul Sumber Rejo

Ratib Al-Haddad

Untuk download teks Ratib Al-Haddad, silahkan klik tautan di bawah ini:
Download Ratib Al-Haddad

ASAL-USUL IBLIS


ASAL-USUL IBLIS

Iblīs إبليس ), adalah nama nenek moyang dari bangsa jin. Sebagaimana Adam adalah seorang nenek moyang dari manusia. Allah menciptakan Iblis dari nyala api.
Iblis (dari bahasa Arab yang artinya "dia yang dipukul memar"). Alkitab tak punya literatur tentang Setan, selain dari perjanjian lama: ha-Satana, yang berarti musuh. Definisi setan ini lalu diadopsi oleh bahasa Yunani: diabolos yang dalam bahasa Inggris disebut devil.

ESTIMOLOGI

Dalam bahasa Arab nama Iblis berasal dari kata balasa  بَلَسَ  ,yang artinya menyesal. Maka nama Iblis diartikan "Yang akan terus menyesal di dunia dan di akhirat"

ASAL MULA

Sejak penciptaan manusia Adam, iblis diperintahkan Allah untuk bersujud kepadanya, namun iblis tidak mau sujud kepadanya. Oleh karena itu, Iblis di keluarkan oleh Tuhan dari Surga dan menjadi mahluk yang terkutuk.
Ia meminta kepada Tuhan untuk menangguhkan kematiannya hingga hari kiamat. Iblis dendam kepada manusia, keturunan Adam karena lantaran kehadiran Adam, obsesinya jadi makhluk nomor satu jadi buyar. Iblis juga disebut Setan dan seluruh jin dan manusia yang menjadi pengikutnya juga disebut Setan.
Dalam sebuah kitab karangan Imam al-Ghazali disebutkan bahwa Iblis sebelum dilaknat oleh Allah, bernama asli Azazil dan sesungguhnya ia memiliki banyak nama/julukan, yaitu:
* Langit pertama al-Abid (ahli ibadah, selalu mengabdi luar biasa kepada Allah)
* Langit kedua ar-Raki (ahli ruku)
* Langit ketiga as-Saajid (ahli sujud)
* Langit keempat al-Khaasyi (selalu merendah dan takluk kepada Allah)
* Langit kelima al-Qaanit (selalu ta'at)
* Langit keenam al-Mujtahid (bersungguh-sungguh dalam beribadah)
* Langit ketujuh az-Zahid (sederhana dalam menggunakan sarana hidup)


TEMPAT TINGGAL IBLIS

Iblis dan anak cucunya tinggal di kamar mandi, WC, tempat yang bernajis dan kotor serta tempat maksiat. Berdasarkan Anas bin Malik r.a.,
“Iblis telah bertanya pada Allah, katanya : "Wahai Tuhanku! Engkau telah memberikan anak Adam tempat kediaman untuk mereka berteduh dan berzikir kepada-Mu, oleh itu tunjukkanlah padaku tempat kediaman untukku."
Firman Allah: "Tempat kediamanmu adalah di dalam tandas."


IBLIS DI NERAKA

Dalam sebuah hadits diterangkan bahwa ketika para penghuni Neraka sudah sampai di neraka, di situ disediakan sebuah mimbar, pakaian, mahkota dan tali untuk mengikat Iblis, yang kesemuanya itu terbuat dari api.
Kemudian ada suara yang memerintahkan Iblis untuk naik kemimbar: "Wahai Iblis, naiklah kamu ke atas mimbar dan berbicaralah kamu kepada penghuni neraka."
Maka dia pun naik ke mimbar dan berkata: "Wahai para penghuni neraka."
Semua orang yang berada dalam neraka mendengar ucapannya dan memandang ke arah pemimpin mereka itu.
"Wahai orang-orang yang kafir dan orang-orang munafiq, sesungguhnya Allah SWT telah menjanjikan kepadamu dengan janji yang benar bahwa kamu semua mati lalu akan dihimpun dan dihisab menjadi dua kumpulan. Satu kumpulan ke Surga dan satu kumpulan ke Neraka Sa'ir."
Iblis berkata lagi: "Kalian semua menyangka bahwa kalian semua tidak akan meninggalkan dunia bahkan kamu semua menyangka akan tetap berada di dunia. Tidaklah ada bagiku kekuasaan di atasmu melainkan aku hanya mengganggu kalian semua."
"Akhirnya kalian semua mengikuti aku, maka dosa itu untuk kamu. Oleh itu janganlah kamu mengumpat aku, mencaci aku, sebaliknya umpatlah dari kamu sendiri, karena sesungguhnya kamu sendirilah yang lebih berhak mengumpat daripada aku yang mengumpat..."
"Mengapakah kamu tidak mau menyembah Allah SWT? Sedangkan Dia yang menciptakan segala sesuatunya..."
"Hari ini aku tidak dapat menyelamatkan kamu semua dari siksa Allah, dan kamu juga tidak akan dapat menyelamatkan aku. Sesungguhnya pada hari aku telah terlepas dari apa yang telah aku katakan kepada kamu, sesungguhnya aku diusir dan ditolak dari keharibaan Tuhan."
Setelah ahli neraka mendengar kata-kata Iblis itu, lalu mereka melaknati Iblis. Setelah itu Iblis dipukul oleh Malaikat Zabaniah dengan tombak yang terbuat dari api dan jatuhlah dia ke dasar Neraka yang paling bawah, dia kekal selama-lamanya bersama-sama dengan orang-orang yang menjadi pengikutnya.
Malaikat Zabaniah lalu berkata kepada Iblis dan pengikutnya: "Tidak ada kematian bagi kamu semua dan tidak ada pula bagimu kesenangan, kamu kekal di Neraka untuk selama-lamanya."

wallohu a'lam

Kamis, 07 Februari 2013

Kisah Isro' Mi'roj Nabi Muhammad Saw


Kisah Isro' Mi'roj Nabi Muhammad Saw  


Diterjemahkan dengan ringkas dari Kitab Al Anwaarul Bahiyyah Min Israa’ Wa Mi’raaj Khoiril Bariyyah
Karya Al Imam Al Muhaddits As Sayyid Muhammad bin Alawy Al Hasany RA.

          Pada suatu malam Nabi Muhammad SAW berada di Hijir Ismail dekat Ka’bah al Musyarrofah, saat itu beliau berbaring diantara paman beliau, Sayyiduna Hamzah dan sepupu beliau, Sayyiduna Ja'far bin Abi Thalib, tiba-tiba Malaikat Jibril, Mikail dan Israfil menghampiri beliau lalu membawa beliau ke arah sumur zamzam, setibanya di sana kemudian mereka merebahkan tubuh Rasulullah untuk dibelah dada beliau oleh Jibril AS.
          Dalam riwayat lain disebutkan suatu malam terbuka atap rumah Beliau saw, kemudian turun Jibril AS, lalu Jibril membelah dada beliau yang mulya sampai di bawah perut beliau, lalu Jibril berkata kepada Mikail:
         “Datangkan kepadaku nampan dengan air zam-zam agar aku bersihkan hatinya dan aku lapangkan dadanya”.
          Dan perlu diketahui bahwa penyucian ini bukan berarti hati Nabi kotor, tidak. Justru Nabi sudah diciptakan oleh Allah dengan hati yang paling suci dan mulya. Hal ini tidak lain untuk menambah kebersihan diatas kebersihan, kesucian diatas kesucian, dan untuk lebih memantapkan dan menguatkan hati beliau, karena akan melakukan suatu perjalanan maha dahsyat dan penuh hikmah serta sebagai kesiapan untuk berjumpa dengan Allah SWT.
          Kemudian Jibril AS mengeluarkan hati beliau yang mulya lalu menyucinya tiga kali, kemudian didatangkan satu nampan emas dipenuhi hikmah dan keimanan, kemudian dituangkan ke dalam hati beliau, maka penuhlah hati itu dengan kesabaran, keyakinan, ilmu dan kepasrahan penuh kepada Allah, lalu ditutup kembali oleh Jibril AS.
          Setelah itu disiapkan untuk Baginda Rasulullah binatang Buroq lengkap dengan pelana dan kendalinya, binatang ini berwarna putih, lebih besar dari himar lebih rendah dari baghal, dia letakkan telapak kakinya sejauh pandangan matanya, panjang kedua telinganya. Jika turun dia mengangkat kedua kaki depannya, diciptakan dengan dua sayap pada sisi pahanya untuk membantu kecepatannya.
Saat hendak menaikinya, Nabi Muhammad merasa kesulitan, maka meletakkan tangannya pada wajah buroq sembari berkata:“Wahai buroq, tidakkah kamu merasa malu, demi Allah tidak ada Makhluk Allah yang menaikimu yang lebih mulya daripada dia (Rasulullah)”. Mendengar ini buroq merasa malu sehingga sekujur tubuhnya berkeringat. Setelah tenang, naiklah Rasulullah keatas punggungnya. Dan sebelum beliau, banyak Anbiya’ yang menaiki buroq ini.
          Dalam perjalanan, Jibril menemani disebelah kanan beliau, sedangkan Mikail di sebelah kiri. Menurut riwayat Ibnu Sa’ad, Jibril memegang sanggurdi pelana buroq, sedang Mikail memegang tali kendali.
          (Mereka terus melaju, mengarungi alam Allah SWT yang penuh keajaiban dan hikmah dengan Inayah dan RahmatNya). Di tengah perjalanan mereka berhenti di suatu tempat yang dipenuhi pohon kurma.  Lantas malaikat Jibril berkata: “Turunlah disini dan sholatlah”.
          Setelah Beliau sholat, Jibril berkata: “Tahukah anda di mana Anda sholat?”.
          “Tidak”, jawab beliau.
          Jibril berkata:“Anda telah sholat di Thoybah (Nama lain dari Madinah) dan kesana anda akan berhijrah”.
          Kemudian buroq berangkat kembali melanjutkan perjalanan. Secepat kilat dia melangkahkan kakinya sejauh pandangan matanya. Tiba-tiba Jibril berseru: “berhentilah dan turunlah anda serta sholatlah di tempat ini!”.
          Setelah sholat dan kembali ke atas buroq, Jibril memberitahukan bahwa beliau sholat di Madyan, di sisi pohon dimana dahulu Musa bernaung dibawahnya dan beristirahat saat dikejar-kejar tentara Firaun.
          Dalam perjalanan selanjutnya Nabi Muhammad turun di Thur Sina’, sebuah lembah di Syam, tempat dimana Nabi Musa berbicara dengan Allah SWT. Beliau pun sholat di tempat itu. Kemudian beliau sampai di suatu daerah yang tampak kepada beliau istana-istana Syam, beliau turun dan sholat disana. Kemudian Jibril memberitahukan kepada beliau dengan berkata: “Anda telah sholat  di  Bait Lahm (Betlehem, Baitul Maqdis), tempat dilahirkan Nabi Isa bin Maryam”.
          Setelah melanjutkan perjalanan, tiba-tiba beliau melihat Ifrit dari bangsa Jin yang mengejar beliau dengan semburan api.  Setiap Nabi menoleh beliau melihat Ifrit itu. Kemudian Jibril berkata: “Tidakkah aku ajarkan kepada anda beberapa kalimat, jika anda baca maka akan memadamkan apinya dan terbalik kepada wajahnya lalu dia binasa?”
          Kemudian Jibril AS memberitahukan doa tersebut kepada Rasulullah (dikenal dengan Kalimat Tammah). Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan sampai akhirnya bertemu dengan suatu kaum yang menanam benih pada hari itu dan langsung tumbuh besar dan dipanen hari itu juga, setiap kali dipanen kembali seperti awalnya dan begitu seterusnya. Melihat keanehan ini, Beliau SAW bertanya:
          “Wahai Jibril, siapakah mereka itu?”
          Jibril menjawab: ”mereka adalah para Mujahid fi sabilillah, orang yang mati syahid di jalan Allah, kebaikan mereka dilipatgandakan sampai 700 kali."
          Kemudian beberapa saat kemudian beliau mencium bau wangi semerbak, beliau bertanya:
          “Wahai Jibril bau wangi apakah ini?”
          “Ini adalah wanginya Masyithoh, wanita yang menyisir anak Firaun, dan anak-anaknya”, jawab Jibril AS.
          Masyitoh adalah tukang sisir anak perempuan Firaun. Ketika dia melakukan pekerjaannya tiba-tiba sisirnya terjatuh. Spontan dia mengatakan: “Bismillah, celakalah Firaun”. Mendengar ini anak Firaun bertanya:
          “Apakah kamu memiliki Tuhan selain ayahku?”
          Masyithoh menjawab: “Ya”.
          Kemudian dia mengancam akan memberitahukan hal ini kepada Firaun. Setelah dihadapkan kepada Raja yang Lalim itu, dia berkata:
          “Apakah kamu memiliki Tuhan selain aku?”
          Masyithoh menjawab: “Ya, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah”.
          Mengetahui keteguhan iman Masyithoh, kemudian Firaun mengutus seseorang untuk menarik kembali dia dan suaminya yang tetap beriman kepada Allah agar murtad. Jika tidak maka mereka berdua dan kedua anaknya akan disiksa, tapi keimanan masih menetap di hati Masyithoh dan suaminya, justru dia berkata:  
          “Jika kamu hendak membinasakan kami, silahkan. Dan kami harap jika kami terbunuh kuburkan kami dalam satu tempat”.
          Maka Firaun memerintahkan agar disediakan kuali raksasa dari tembaga yang diisi minyak dan air  kemudian dipanasi. Setelah betul-betul mendidih, dia memerintahkan agar mereka semua dilemparkan ke dalamnya. Satu persatu mereka syahid. Sekarang tinggal Masyithoh dan anaknya yang masih menyusu berada dalam dekapannya. Kemudian anak itu berkata:
          “Wahai ibuku, lompatlah, jangan takut, sungguh engkau berada pada jalan yang benar”.
          Kemudian dilemparlah dia dan anaknya.
          Kemudian di tengah perjalanan, beliau juga bertemu dengan sekelompok kaum yang menghantamkan batu besar ke kepala mereka sendiri sampai hancur. Setiap kali hancur, kepala yang remuk itu kembali lagi seperti semula dan begitu seterusnya. Jibril menjelaskan bahwa mereka adalah manusia yang merasa berat untuk melaksanakan kewajiban sholat.
          Kemudian beliau juga bertemu sekelompok kaum, di hadapan mereka ada daging yang baik yang sudah masak, sementara di sisi lain ada daging yang mentah lagi busuk, tapi ternyata mereka lebih memilih untk menyantap daging yang mentah lagi busuk. Ketika Rasulullah menanyakan perihal ini, Jibril menjawab:  
          “Mereka adalah manusia yang sudah mempunyai isteri yang halal untuknya, tapi dia justru berzina (berselingkuh) dengan wanita yang jelek (hina), dan begitupula mereka adalah para wanita yang mempunyai suami yang halal baginya tapi justru dia mengajak laki-laki lain untuk berzina dengannya”.
          Ketika beliau melanjutkan perjalanan, tiba-tiba seseorang memanggil beliau dari arah kanan: “Wahai Muhammad, aku meminta kepadamu agar kamu melihat aku”, tapi Rasulullah tidak memperdulikannya. Kemudian Jibril menjelaskan bahwa itu adalah panggilan Yahudi, seandainya beliau menjawab panggilan itu maka umat beliau akan menjadi Yahudi.
          Begitu pula beliau mendapat seruan serupa dari sebelah kirinya, yang tidak lain adalah panggilan Nashrani, namun Nabi tidak menjawabnya. Walhamdulillah.
          Kemudian tiba-tiba muncul di hadapan beliau seorang wanita dengan segala perhiasan di tangannya dan seluruh tubuhnya, dia berkata:
          “Wahai Muhammad lihatlah kepadaku”,
          Tapi Rasulullah tidak menoleh kepadanya, Jibril berkata: “Wahai Nabi, itu adalah dunia. Seandainya anda menjawab panggilannya maka umatmu akan lebih memilih dunia daripada akhirat”.
          Demikianlah perjalanan ditempuh oleh beliau SAW dengan ditemani Jibril dan Mikail, begitu banyak keajaiban dan hikmah yang beliau temui dalam perjalanan itu sampai akhirnya beliau berhenti di Baitul Maqdis (Masjid al Aqsho). Beliau turun dari Buraq lalu mengikatnya pada salah satu sisi pintu masjid, yakni tempat dimana biasanya Para Nabi mengikat buraq di sana.
          Kemudian beliau masuk ke dalam masjid bersama Jibril AS, masing-masing sholat dua rakaat. Setelah itu sekejab mata tiba-tiba masjid sudah penuh dengan sekelompok manusia, ternyata mereka adalah para Nabi yang diutus oleh Allah SWT. Kemudian dikumandangkan adzan dan iqamah, lantas mereka berdiri bershof-shof menunggu siapakah yang akan mengimami mereka, kemudian Jibril AS memegang tangan Rasulullah SAW lalu menyuruh beliau untuk maju, kemudian mereka semua sholat dua rakaat dengan Rasulullah sebagai imam. Beliaulah Imam (Pemimpin) para Anbiya’ dan Mursalin.
          Setelah itu Rasulullah SAW merasa haus, lalu Jibril membawa dua wadah berisi khamar dan susu, Rasulullah memilih wadah berisi susu lantas meminumnya, Jibril berkata:
          “Sungguh anda telah memilih kefitrahan yaitu al Islam, jika anda memilih khamar niscaya umat anda akan menyimpang dan sedikit yang mengikuti syariat anda”.
          Setelah melakukan Isra’ dari Makkah al Mukarromah sampai ke Masjid al Aqsha, Baitul Maqdis. Kemudian beliau disertai malaikat Jibril AS siap untuk melakukan Mi’raj, yakni naik menembus berlapisnya langit ciptaan Allah yang Maha Perkasa sampai akhirnya beliau SAW berjumpa dengan Allah dan berbicara dengan Nya, yang intinya adalah beliau dan umat ini mendapat perintah sholat lima waktu. Sungguh merupakan nikmat dan anugerah yang luar  biasa bagi umat ini, di mana Allah SWT memanggil Nabi-Nya secara langsung untuk memberikan dan menentukan perintah ibadah yang sangat mulya ini. Cukup kiranya hal ini sebagai kemulyaan ibadah sholat. Sebab ibadah lainnya diperintah hanya dengan turunnya wahyu kepada beliau, namun tidak dengan ibadah sholat, Allah memanggil Hamba yang paling dicintainya yakni Nabi Muhammad SAW ke hadirat Nya untuk menerima perintah ini.
          Ketika beliau dan Jibril sampai di depan pintu langit dunia (langit pertama), ternyata disana berdiri malaikat yang bernama Ismail, malaikat ini tidak pernah naik ke langit atasnya dan tidak pernah pula turun ke bumi kecuali disaat meninggalnya Rasulullah SAW, dia memimpin 70 ribu tentara dari malaikat, yang masing-masing malaikat ini membawahi 70 ribu malaikat pula.
          Jibril meminta izin agar pintu langit pertama dibuka, maka malaikat yang menjaga bertanya:
          “Siapakah ini?”
          Jibril menjawab: “Aku Jibril.”
          Malaikat itu bertanya lagi: “Siapakah yang bersamamu?”
          Jibril menjawab: “Muhammad saw.”
          Malaikat bertanya lagi: “Apakah beliau telah diutus (diperintah)?”
          Jibril menjawab: “Benar”.
          Setelah mengetahui kedatangan Rasulullah malaikat yang bermukim disana menyambut dan memuji beliau dengan berkata:
          “Selamat datang, semoga keselamatan menyertai anda wahai saudara dan pemimpin, andalah sebaik-baik saudara dan pemimpin serta paling utamanya makhluk yang datang”.
          Maka dibukalah pintu langit dunia ini.
          Setelah memasukinya beliau bertemu Nabi Adam dengan bentuk dan postur sebagaimana pertama kali Allah menciptakannya. Nabi saw bersalam kepadanya, Nabi Adam menjawab salam beliau seraya berkata:
          “Selamat datang wahai anakku yang sholeh dan nabi yang sholeh”.
          Di kedua sisi Nabi Adam terdapat dua kelompok, jika melihat ke arah kanannya, beliau tersenyum dan berseri-seri, tapi jika memandang kelompok di sebelah kirinya, beliau menangis dan bersedih. Kemudian Jibril AS menjelaskan kepada Rasulullah, bahwa kelompok disebelah kanan Nabi Adam adalah anak cucunya yang bakal menjadi penghuni surga sedang yang di kirinya adalah calon penghuni neraka.
          Kemudian Rasulullah melanjutkan perjalanannya di langit pertama ini, tiba-tiba pandangan beliau tertuju pada kelompok manusia yang dihidangkan daging panggang dan lezat di hadapannya, tapi mereka lebih memilih untuk menyantap bangkai disekitarnya. Ternyata mereka adalah manusia yang suka berzina, meninggalkan yang halal untuk mereka dan mendatangi yang haram.
          Kemudian beliau berjalan sejenak, dan tampak di hadapan beliau suatu kaum dengan perut membesar seperti rumah yang penuh dengan ular-ular, dan isi perut mereka ini dapat dilihat dari luar, sehingga mereka sendiri tidak mampu membawa perutnya yang besar itu. Mereka adalah manusia yang suka memakan riba.Disana beliau juga menemui suatu kaum, daging mereka dipotong-potong lalu dipaksa agar memakannya, lalu dikatakan kepada mereka:
          “Makanlah daging ini sebagaimana kamu memakan daging saudaramu di dunia, yakni menggunjing atau berghibah”.
          Kemudian beliau naik ke langit kedua, seperti sebelumnya malaikat penjaga bertanya seperti pertanyaan di langit pertama. Akhirnya disambut kedatangan beliau SAW dan Jibril AS seperti sambutan sebelumnya. Di langit ini beliau berjumpa Nabi Isa bin Maryam dan Nabi Yahya bin Zakariya, keduanya hampir serupa baju dan gaya rambutnya. Masing-masing duduk bersama umatnya.
          Nabi saw menyifati Nabi Isa bahwa dia berpostur sedang, putih  kemerah-merahan warna kulitnya, rambutnya lepas terurai seakan-akan baru keluar dari hammam, karena kebersihan tubuhnya. Nabi menyerupakannya dengan sahabat beliau ‘Urwah bin Mas’ud ats Tsaqafi.
          Nabi bersalam kepada keduanya, dan dijawab salam beliau disertai sambutan:
          “Selamat datang wahai saudaraku yang sholeh dan nabi yang sholeh”.
          Kemudian tiba saatnya beliau melanjutkan ke langit ketiga, setelah disambut baik oleh para malaikat, beliau berjumpa dengan Nabi Yusuf bin Ya’kub. Beliau bersalam kepadanya dan dibalas dengan salam yang sama seperti salamnya Nabi Isa.
          Nabi berkomentar: “Sungguh dia telah diberikan separuh ketampanan”. Dalam riwayat lain, beliau bersabda: “Dialah paling indahnya manusia yang diciptakan Allah, dia telah mengungguli ketampanan manusia lain ibarat cahaya bulan purnama mengalahkan cahaya seluruh bintang”.
          Ketika tiba di langit keempat, beliau berjumpa Nabi Idris AS. Kembali beliau mendapat jawaban salam dan doa yang sama seperti Nabi-Nabi sebelumnya.
          Di langit kelima, beliau berjumpa Nabi Harun bin ‘Imran AS, separuh janggutnya hitam dan seperuhnya lagi putih (karena uban), lebat dan panjang. Di sekitar Nabi Harun tampak umatnya sedang khusyu’ mendengarkan petuahnya.
          Setelah sampai di langit keenam, beliau berjumpa beberapa nabi dengan umat mereka masing-masing, ada seorang nabi dengan umat tidak lebih dari 10 orang, ada lagi dengan umat di atas itu, bahkan ada lagi seorang nabi yang tidak ada pengikutnya.
          Kemudian beliau melewati sekelompok umat yang sangat banyak menutupi ufuk, ternyata mereka adalah Nabi Musa dan kaumnya. Kemudian beliau diperintah agar mengangkat kepala beliau yang mulya, tiba-tiba beliau tertegun dan kagum karena pandangan beliau tertuju pada sekelompok umat yang sangat banyak, menutupi seluruh ufuk dari segala sisi, lalu ada suara:
          “Itulah umatmu, dan selain mereka terdapat 70 ribu orang yang masuk surga tanpa hisab “.
          Pada tahapan langit keenam inilah beliau berjumpa dengan Nabi Musa AS, seorang nabi dengan postur tubuh tinggi, putih kemerah-merahan kulit beliau. Nabi saw bersalam kepadanya dan dijawab oleh beliau disertai dengan doa. Setelah itu Nabi Musa berkata: “Manusia mengaku bahwa aku adalah paling mulyanya manusia di sisi Allah, padahal dia (Rasulullah saw) lebih mulya di sisi Allah daripada aku”.
          Setelah Rasulullah melewati Nabi Musa, beliau menangis. Kemudian ditanya akan hal tersebut. Beliau menjawab: “Aku menangis karena seorang pemuda yang diutus jauh setelah aku, tapi umatnya lebih banyak masuk surga daripada umatku”.
          Kemudian Rasulullah saw memasuki langit ketujuh, di sana beliau berjumpa Nabi Ibrahim AS sedang duduk di atas kursi dari emas di sisi pintu surga sambil menyandarkan punggungnya pada Baitul Makmur, di sekitarnya berkumpul umatnya.
          Setelah Rasulullah bersalam dan dijawab dengan salam dan doa serta sambutan yang baik, Nabi Ibrahim berpesan:
          “Perintahkanlah umatmu untuk banyak menanam tanaman surga, sungguh tanah surga sangat baik dan sangat luas”.
          Rasulullah bertanya: “Apakah tanaman surga itu?”,
          Nabi Ibrahim menjawab: “(Dzikir) Laa haula wa laa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adziim“.
          Dalam riwayat lain beliau berkata: “Sampaikan salamku kepada umatmu, beritakanlah kepada mereka bahwa surga sungguh sangat indah tanahnya, tawar airnya dan tanaman surgawi adalah Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar”.
          Kemudian Rasulullah diangkat sampai ke Sidratul Muntaha, sebuah pohon amat besar sehingga seorang penunggang kuda yang cepat tidak akan mampu untuk mengelilingi bayangan di bawahnya sekalipun memakan waktu 70 tahun. Dari bawahnya memancar sungai air yang tidak berubah bau, rasa dan warnanya, sungai susu yang putih bersih serta sungai madu yang jernih. Penuh dengan hiasan permata zamrud dan sebagainya sehingga tidak seorang pun mampu melukiskan keindahannya.
          Kemudian beliau saw diangkat sampai akhirnya berada di hadapan telaga Al Kautsar, telaga khusus milik beliau saw. Setelah itu beliau memasuki surga dan melihat disana berbagai macam kenikmatan yang belum pernah dipandang mata, didengar telinga dan terlintas dalam hati setiap insan.
          Begitu pula ditampakkan kepada beliau neraka yang dijaga oleh malaikat Malik, malaikat yang tidak pernah tersenyum sedikitpun dan tampak kemurkaan di wajahnya.
          Dalam satu riwayat, setelah beliau melihat surga dan neraka, maka untuk kedua kalinya beliau diangkat ke Sidratul Muntaha, lalu beliau diliputi oleh awan dengan beraneka warna, pada saat inilah Jibril mundur dan membiarkan Rasulullah berjalan seorang diri, karena Jibril tahu hanya beliaulah yang mampu untuk melakukan hal ini, berjumpa dengan Allah SWT.
          Setelah berada di tempat yang ditentukan oleh Allah, tempat yang tidak seorang makhlukpun diizinkan berdiri disana, tempat yang tidak seorangpun makhluk mampu mencapainya, beliau melihatNya dengan mata beliau yang mulya. Saat itu langsung beliau bersujud di hadapan Allah SWT.
          Allah berfirman: “Wahai Muhammad.”
          "Labbaik wahai Rabbku”, sabda beliau.
          “Mintalah sesuka hatimu”, firman-Nya.
          Nabi bersabda: “Ya Allah, Engkau telah menjadikan Ibrahim sebagai Khalil (kawan dekat), Engkau mengajak bicara Musa, Engkau berikan Dawud kerajaan dan kekuasaan yang besar, Engkau berikan Sulaiman kerajaan agung lalu ditundukkan kepadanya jin, manusia dan syaitan serta angin, Engkau ajarkan Isa at Taurat dan Injil dan Engkau jadikan dia dapat mengobati orang yang buta dan belang serta menghidupkan orang mati”.
          Kemudian Allah berfirman: “Sungguh Aku telah menjadikanmu sebagai kekasih-Ku”.
          Dalam Shohih Imam Muslim diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik, bahwa rasulullah bersabda:
          ”… kemudian Allah mewajibkan kepadaku (dan umat) 50 sholat sehari semalam". Lalu aku turun kepada Musa (di langit ke enam), lalu dia bertanya:
          “Apa yang telah Allah wajibkan kepada umat anda?”
          Aku menjawab: “50 sholat”,
          Musa berkata: “kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan sebab umatmu tidak akan mampu untuk melakukannya”,
          Maka aku kembali kepada Allah agar diringankan untuk umatku, lalu diringankan 5 sholat (jadi 45 sholat). Lalu aku turun kembali kepada Musa, tapi Musa berkata:
          “Sungguh umatmu tidak akan mampu melakukannya, maka mintalah sekali lagi keringanan kepada Allah”.
          Maka aku kembali lagi kepada Allah, dan demikianlah terus aku kembali kepada Musa dan kepada Allah sampai akhirnya Allah berfirman:
          “Wahai Muhammad, itu adalah kewajiban 5 sholat sehari semalam, setiap satu sholat seperti dilipatgandakan menjadi 10, maka jadilah 50 sholat”.
          Maka aku beritahukan hal ini kepada Musa, namun tetap dia berkata:
          “Kembalilah kepada Rabbmu agar minta keringanan”,
          Maka aku katakan kepadanya: “Aku telah berkali-kali kembali kepadaNya sampai aku malu kepadaNYa”.
          Setelah beliau menerima perintah ini, maka beliau turun sampai akhirnya menaiki buraq kembali ke kota Makkah al Mukarromah, sedang saat itu masih belum tiba fajar.
          Pagi harinya beliau memberitahukan mukjizat yang agung ini kepada umatnya, maka sebagian besar diantara mereka mendustakan bahkan mengatakan nabi telah gila dan tukang sihir. Saat itu pertama umat yang membenarkan dan mempercayai beliau adalah Sayyiduna Abu Bakar. Maka pantaslah beliau bergelar As Shiddiq. Bahkan tidak sedikit diantara mereka yang tadinya beriman, kembali murtad keluar dari syariat.
          Sungguh keimanan itu intinya adalah membenarkan dan percaya serta pasrah terhadap semua yang dibawa dan diberitakan Nabi Muhammad SAW, sebab beliau tidak mungkin berbohong apalagi berkhianat dalam Risalah dan Dakwah beliau. Beliaulah Nabi yang mendapat gelar Al Amiin (dipercaya), Ash Shoodiq (selalu jujur) dan Al Mashduuq (yang dibenarkan segala ucapannya). Shollallahu ‘alaihi wa aalihi wa sallam.
         
Wallohu A'lam

          Inilah ringkasan dari perjalanan Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang kami nukil dengan ringkas dari kitab Al Anwaarul Bahiyyah dan Dzikrayaat wa Munaasabaat, keduanya karya Al Imam Al Muhaddits As Sayyid Muhammad bin Alawy al Maliky al Hasany RA, Mahaguru dari Al Ustadz al habib Sholeh bin Ahmad al Aydrus.

Rabu, 06 Februari 2013

7 PINTU NERAKA


SIFAT NERAKA DAN 7 PINTUNYA
Yazid Ar-Raqqasyi meriwayatkan dari  Anas bin Malik ra. berkata:

          Jibril datang kepada Nabi saw pada waktu yg ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh Nabi s.a.w.: "Mengapa aku melihat kau berubah muka?"

          Jawabnya: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yg mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, dan siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu benar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman dari padanya."

          Lalu Nabi s.a.w. bersabda: "Ya Jibril, jelaskan padaku sifat Jahannam."
          Jawabnya: "Ya. Ketika Allah menjadikan Jahannam, maka dinyalakan selama seribu tahun, sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga putih, kemudian seribu tahun sehingga hitam, maka ia hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan terbuka sebesar lubang jarum niscaya akan dapat membakar penduduk dunia semuanya kerana panasnya.

          Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung di antara langit dan bumi niscaya akan mati penduduk bumi kerana panas dan basinya. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu pergelangan dari rantai yg disebut dalam Al-Qur'an itu diletakkan di atas bukit, niscaya akan cair sampai ke bawah bumi yg ke tujuh.

          Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan seorang di ujung barat tersiksa, niscaya akan terbakar orang-orang yang di ujung timur kerana sangat panasnya, Jahannam itu sangat dalam dan perhiasannya besi, dan minumannya air panas campur nanah, dan pakaiannya potongan-potongan api. Api neraka itu ada tujuh pintu, tiap-tiap pintu ada bagiannya yang tertentu dari orang laki-laki dan perempuan."

          Nabi s.a.w. bertanya: "Apakah pintu-pintunya bagaikan pintu-pintu rumah kami?"
          Jawabnya: "Tidak, tetapi selalu terbuka, setengahnya di bawah dari lainnya, dari pintu ke pintu jarak perjalanan 70,000 tahun, tiap pintu lebih panas dari yang lain 70 kali ganda." (catatan: yang lebih bawah lebih panas)

          Tanya Rasulullah s.a.w.: "Siapakah penduduk masing-masing pintu?"
          Jawab Jibril:
          "Pintu yg terbawah untuk orang-orang munafik, dan orang-orang yg kafir setelah diturunkan hidangan mukjizat nabi Isa a.s. serta keluarga Fir'aun, namanya Al-Hawiyah.
          Pintu kedua tempat orang-orang musyrikin bernama Jahim,
          Pintu ketiga tempat orang shobi'in bernama Saqar.
          Pintu ke empat tempat Iblis dan pengikutnya dari kaum majusi bernama Ladha,
          Pintu kelima orang yahudi bernama Huthomah.
          Pintu ke enam tempat orang nashara bernama Sa'ir."

          Kemudian Jibril diam, segan pada Rasulullah s.a.w. sehingga ditanya: "Mengapa tidak kau terangkan penduduk pintu ke tujuh?" Jawabnya: "Di dalamnya orang-orang yg berdosa besar dari ummatmu yg sampai mati belum sempat bertaubat."

          Maka nabi s.a.w. jatuh pingsan ketika mendengar keterangan itu, sehingga Jibril meletakkan kepala nabi s.a.w. di pangkuannya sehingga sadar kembali dan sesudah sadar nabi saw bersabda: "Ya Jibril, sungguh besar kerisauanku dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari ummat ku yang akan masuk ke dalam neraka?" Jawabnya: "Ya, yaitu orang yg berdosa besar dari ummatmu."

          Kemudian nabi s.a.w. menangis, Jibril juga menangis, kemudian nabi s.a.w. masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk sembahyang kemudian kembali dan tidak berbicara dengan orang dan bila sembahyang selalu menangis dan minta kepada Allah.

Wallohu A'lam

Sabtu, 02 Februari 2013

TENTANG SHOLAWAT


TENTANG SHOLAWAT


1. Apakah pengertian Sholawat ?

Sholawat menurut arti bahasa adala€˜h: DOA.
Menurut istilah adalah:

  • Sholawat Alloh SWT kepada Rosululloh SAW berupa Rohmat dan Kemuliaan( Rahmat Tadhim )
  • Sholawat dari malaikat yang kepada Kanjeng Nabi SAW berupa permohonan rahmat dan kemuliaan kepada Allah SWT untuk Kanjeng Nabi Muhammad SAW sedangkan selain Kanjeng Nabi berupa permohonan rahmat dan ampunan
  • Sholawat orang-€“orang yang beriman ( manusia dan jin ) ialah permohonan rohmat dan kemuliaan kepada Allah SWT. untuk Kanjeng Nabi SAW, seperti :

          "ALLOHUMMA SHOLLI '€˜ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD"


2. Sebutkan dasar membaca Sholawat !

Dasar membaca Sholawat kepada Kanjeng Nabi SAW adalah :
Firman Alloh SWT dalam surat Al Ahzab ayat. 56:
Artinya: "Sesungguhnya Allah beserta para malaikatnya senantiasa bersholawat untuk Nabi SAW. Hai orang-orang yang beriman bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkan salam penghormatan padanya (Nabi SAW.)"


3. Bagaimana hukumnya membaca ? jelaskan !

Mengenai hukum membaca Sholawat, ada beberapa pendapat dari Ulama. Ada yang Wajib Bil Ijmal, wajib satu kali semasa hidup, adapula yang berpendapat Sunnah . Pendapat yang paling masyhur adalah Sunnah mu’akkad, akan tetapi membaca Sholawat pada akhir Tasyahhud akhir dari sholat adalah Wajib, oleh karena itu sudah menjadi rukunnya sholat.


4. Kita Di samping mempersatukan pendapat para ulama tentang kedudukan hukumnya membaca Sholawat diatas yang lebih penting adalah menyadari dengan konsekwen bahwa membaca Sholawat kepada Nabi SAW merupakan kewajiban Moral dan keharusan budi nurani tiap–tiap manusia lebih-€“lebih kita kaum mu’minin, apa sebabnya?

Karena disebabkan :

  • Kita diperintah membaca Sholawat seperti ayat di atas.
  • Kita semua berhutang budi kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW yang tidak terhitung banyak dan besarnya , zhohiron wa batinan Syafa’atan wa Haqiqotan.
  • Faedah dan manfa’at membaca Sholawat kembali kepada yang membaca sendiri, keluarganya, masyarakat dan makhluk lain pun  ikut merasakannya bacaan Sholawat tersebut.



5. Apa tujuan membaca sholawat dan bagaimana adabnya ?

Tujuan dari membaca Sholawat adalah Ikraman, ta'zhiman wa Mahabbah kepada Kanjeng Nabi SAW. Didalam membaca Sholawat kita harus memperhatikan adab-“adab dalam membaca Sholawat tersebut.
Adapun adab-€“adab dalam membaca Sholawat antara lain :

  • Niat ikhlas beribadah kepada Alloh SWT tanpa pamrih.
  • Ta'zhim dan mahabbah kepada Rosululloh SAW.
  • Hatinya HUDHUR kepada Alloh SWT dan ISTIHDHOR ( merasa berada di hadapan Rosululloh SAW)
  • TAWADDU’ ( merendahkan diri ), merasa butuh sekali kepada pertolongan Alloh SWT, butuh sekali Syafa‘at Rosululloh SAW.

Adab tersebut merealisasi sabda Rosululloh SAW, sbb :
Artinya: : "Ketika kamu sekalian membaca Sholawat kepada KU maka bagusilah bacaan Sholawat mu itu . sesungguhnya kamu sekalian tidak mengerti sekirannya hal tersebut diperlihatkan kepadaKU."


6. Apakah Manfa’at dan faedah membaca Sholawat?

Manfa’at dan faedah membaca Sholawat antara lain :


  1. Membaca Sholawat satu kali, balas Alloh SWT rohmat dan maghfiroh sepuluh kali, membaca sepuluh kali  dibalas 100 X dan seratus kali membaca Sholawat dicatat dan dijamin bebas dari munafik dan bebas dari neraka, disamping digolongkan dengan para Syuhada'.


Rasulullah SAW bersabda :
"Barang siapa membaca sholawat kepada-Ku 10x, maka Alloh SWT membalas Sholawat kepadanya 100x, dan barang siapa membaca Sholawat kepadaku 100x, maka Alloh SWT menulis pada antara kedua matanya; “bebas d2ri munafzq dan bebas dari neraka “, dan Alloh SWT menempatkan besok pada Yaumul Qiyamah bersama-sama dengan para Syuhada'."

       2.   Sebagai amal kebagusan, penghapusan keburukan dan sebagai pengangkat derajat si pembaca Sholawat.

Rosulullooh SAW bersabda:
”Ya benar, telah datang kepada-ku seorang pendatang dari Tuhan-Ku kemudian berkata : barang siapa diantara ummat-mu membaca Sholawat kepada-mu satu kali, maka sebab bacaan Sholawat tadi Alloh SWT menuliskan baginya 10 kebaikan, dan mengangkat derajatnya 10 tingkatan, dan.Alloh SWT membalas sholawat kepadanya sepadan dengan sholawat yang ia baca “.

       3.   Manusia yang paling banyak membaca Sholawat , dialah yang paling utama disisi Rosululloh SAW dan yang paling dekat dengan Beliau besok di hari qiyamat 

Rosulullooh SAW bersabda :
"€œSesungguhnya manusia yang paling utama disisi-ku pada hari Qiyamah adalah mereka yang paling banyak bacaan Sholawatnya kepada-Ku”

Rasulullah SAW bersabda:
"Yang paling banyak diantara kamu sekalian bacaan sholawatnya kepada-Ku, dialah paling dekat dengan Aku besok dt hari Qiyamat". (DARI KITAB SA’ADATUD DAROINI HAL : 58).

      4.   Sholawat berfungsi Istighfar dan memperoleh jaminan maghfiroh dari Alloh SWT.

Rasulullah SAW bersabda:
“Bacalah kamu sekalian sholawat kepada-Ku, maka sesungguhnya bacaan Sholawat kepada-Ku itu menjadi penebus dosa dan pembersih bagi kamu sekalian dan barang siapa membaca Sholawat kepada-ku satu kali, Alloh SWT membalas kepadanya sepuluh kali."(RIWAYAT IBNU ABI ‘ASHIM DARI ANAS bin’ MALIK)

      5.   Sholawat merupakan pengawal do€˜a dan memperoleh keridhoan serta pembersih amal-€“amal kita.

Rasulullah SAW bersabda:
"Sholawat kamu sekalian kepada-Ku itu merupakan pengawal bagi do’a kamu sekalian dan memperoleh keridloan Tuhan-mu, dan merupakan pembersih amal-amal kamu sekalian." (RIWAYAT DAELAMI DARI SAYYIDINA ‘ALI KAROMALLOOHU WAJHAH).

      6.  Merupakan kunci pembuka hijabnya doa hamba kepada Alloh SWT dan menjadi jaminan terkabul nya semua doa.

Rasulullah SAW bersabda:
“Segala macam doa itu terhijab~ (terhalangltertutup), sehingga permulaannya berupa pujian kepada Alloh ‘Azza wa Jalla dan sholawat kepada Nabi SAW kemudian berdo’a, maka do’anya itu diijabahi”. (RIWAYAT IMAM NASAI).

      7.   Orang yang membaca Sholawat 100 X setiap hari, akan di kabulkan 100 maca, hajat oleh Alloh SWT, yang 70 macam untuk kepentingan akhirat danyang 30 macam untuk kepentingan di dunia

Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa membaca Sholawat kepada-KU tiap hari 100 kali, maka Alloh SWT mendatangkan 100 macam hajatnya, yang 70 macam untuk kepentingannya di akhirot, dan yang 30 macam untuk kepentingannya di dunia ” * (DIKELUARKAN OLEH IBNU MUNDIR DARI JABIR).

      8.   Orang yang membaca Sholawat 1000 X setiap hari, tidak akan mati sehingga dia melihat tempatnya di sorga.

Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa membaca Sholawat kepada-Ku tiap hari seribu kali, dia tidak akan mati sehingga dia melihat ,tempatnya di surga”. (DARI ANAS bin MALIK).

      9.   Orang yang menulis Sholawat dimohonkan ampunan oleh para Malaikat

Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang menulis sholawat kepada-Ku di dalam suatu kitab, maka Malaikat tidak henti-hentinya memohonkan ampun baginya selagi namaKU masih berada di dalam Kitab itu “.

      10.   Bacaan Sholawat menjadi NUR pada hari Qiamat

Rasulullah SAW bersabda:
” Hiasilah ruangan tempat pertemuanmu, dengan bacaan Sholawat kepada-Ku, maka sesungguhnya bacaan Sholawat kamu sekalian kepada-Ku itu menladi ‘NUR” dihari Qyamat” (DIRIWAYATKAN DARI ANAS bin MALIK)

      11.   Bacaan Sholawat dapat untuk mencuci hati ( operasi mental ).

Rasulullah SAW bersabda:
"Segala sesuatu itu ada alat . pencuci dan pembasuh. Adapun alat pencuci hati seorang mu’min dan pembasuhnya dari kotoran yang sudah melekatIsudah berkarat itu dengan membaca Sholawat kepada-Ku."(SA’AADATUD DAROINI HAL : 511).

      12.   Sholawat akan melancarkan semua usaha dan menghilangkan semua kesulitan hidup yang dihadapi.

Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang merasa sulit/ sukar menempuh sesuatu, maka sesungguhnya Sholawat itu akan membuka kesulitan dan menghilangkan kesusahan”. (H.R. THOBRONI DARI ABI HUROIROH RA


7. Kecaman terhadap orang yang tidak membaca Sholawat

Kecaman terhadap orang yang tidak membaca Sholawat antara lain :

  • Dia tidak akan melihat wajah Rosulullah SAW


Sabda Rosulullooh SAW:
” Tidak akan bisa melihat wajah-Ku tiga macam orang. satu, orang yang durhaka kepada kedua orangtuanya, nomor dua, orang yang meninggalkan (tidak mengerjakan) Sunnah-ku, dan tiga, orang yang tidak-membaca Sholawat kepada-Ku ketika (mendengar) Aku disebut di dekatnya (HADITS MARFU’ DARI AISYAH RA).

  • Tidak sempurna agamanya.


Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa tidak mau membaca Sholawat kepada-Ku, maka tidak dianggap sempurna agamanya “. (RlWAYAT IBNU HAMDAN DARI IBNU MAS’UDI).


  • Dia termasuk sebakhil-€“bakhil manusia.


Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa (mendengar) Aku disebut di dekatnya dan tidak membaca Sholawat kepada-Ku, maka dia itulah sebakhil-bakhil manusia” (RIWAYAT IBNU ABI ASHIM DARI ABI DZARRIN AL-GHIFFARI).


  • Dia bukan golongan Rosululloh SAW.


Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa (mendengar) Aku disebut, didekatnya dan tidak membaca Sholawat kepadaKu, maka dia bukan dari golongan-Ku dan Akupun bukan dari golongan dia. Kemudian Rosululloh SAW melanjutkan sabdanya (dalam bentuk doa : Yaa Alloh, pertemukanlah orang yang suka berhubungan dengan Aku. dan putuskanlah (hubungan) orang yang tidak mau berhubungan dengan Aku."(DIRIWAYATKAN DARI ANAS bin MALIK).


11. Jelaskan Keistimewaan membaca Sholawat pada hari jumat !

Keistimewaan membaca Sholawat pada hari jumat siang ataupun malam diterima langsung oleh Rosululloh SAW sendiri.
Rasulullah SAW bersabda:
"Perbanyaklah membaca Sholawat kepada-Ku pada tiap hari Jum’at, maka sesungguhnya bacaan Sholawat ummat-Ku pada tiap hariJumat itu diperlihatkan kepada-Ku."€œ(Diriwayatkan oleh Baihaqi dengan sanad Hasan dari Abi Umamah)


12. Bagaiman pandangan para ulama mengenai sholawat ?

Banyak pandangan-€“pandangan dan pendapat para ulama mengenai Sholawat. Ada yang di angkat dari qoidah-€“qoidah agamis dan ada pula yang berdasarkan atas keyakinan dan pengaruh zaman Dzauqiyah dan hasil-€“hasil dari mukasyafah antara lain :

a. Bacaan Sholawat adalah jalan kesurga.
    Kata Abu Huroiroh RA.:
    "Membaca Sholawat kepada Kanjeng Nabi SAW adalah jalan menuju ke sorga “.

b. Memperbanyak bacaan Sholawat suatu tanda golongan / ahli sunnah.
    Kata Sayyidina ‘Ali Zainul ‘Abidin bin Husain bin ‘Ali bin Abi Tholib Rodliyallohu anhum :
"Tanda-tanda ahli Sunnah ialah memperbanyak bacaan Sholawat kepada Kanjeng Nabi Sholialloohu ‘alaihi wa Sallam “.

c. Jalan yang paling dekat kepada Alloh SWT pada akhir zaman.
    "Jalan yang paling dekat (menuju) kepada Alloh SWT pada akhir Zaman khususnya bagi orang-orang yang berlarut-larut banyak dosa, adalah memperbanyak istighfar dan membaca Sholawat kepada Nabi SAW”.(Dari Kitab Sa`aadatud Daroini).

d. Untuk menjernihkan hati dan Marifat Billah.
    “Sesungguhnya membaca Sholawat kepada Kanjeng Nabi SAW itu (dapat) menerangi hati dan mewushulkan tanpa guru kepada Alloh SWT Dzat yang Maha Mengetahui segala perkara Ghaib “.. (Sa’aadatud Daroini Hal : 36).

f. Sholawat dapat mewusulkan tanpa guru.
   "Secara keseluruhan, membaca Sholawat kepada Nabi SAW itu (dapat) mewushulkan kepada Alloh SWT tanpa guru. Oleh karena sesungguhnya Guru dan Sanad di dalam Sholawat itu adalah Shoohibush Sholawat (Ya’ni Rosululloh SAW), oleh karena Sholawat itu diperlihatkan kepada Beliau SAW dan Alloh SWT membalas (memberi) Sholawat kepada si Pembaca Sholawat. Berbeda dengan lainnya Sholawat dari bermacam-macam dzikir itu (harus) ada guru (mursyid) yang arif Billah. Kalau tidak, maka syetan akan masuk ke dalam amalan dzikir itu dan orang yang dzikir tidak dapat memperoleh manfaat daripada dzikirnya”. (Juga disebutkan dalam Saaadatud Daroini hal : 90).

g.  Sholawat diterima secara mutlak oleh Alloh SWT.
     Kata Syekh Showi dalam Tafsir showinya :
"Dan sesungguhnya para Ulama’ sudah sependapat bahwa sesungguhnya bermacam-macam amal itu ada yang diterima dan ada yang ditolak terkecuali Sholawat kepada Nabi SAW. Maka sesungguhnya Sholawat kepada Nabi SAW itu “Maqbuulatun Qothl’an “(pasti diterima) “. (Taqriibul Ushul Hal : 5 7).

f.   Menambah rasa cinta kepada Allah SWT wa Rosulihi SAW.
    "Berkata AI-Allamah Syamsuddin bin Qoyyim dalam Kitabnya Jalaail afham : sesungguhnya Sholawat itu menjadi sebab langsungnya rasa cinta kepada Alloh SWT wa Rosulihi SAW & dapat meningkat berlipat-lipat rasa cintanya. Cinta yang demikian itu menjadi ikatan daripada beberapa ikatannya iman, dimana iman itu tidak bisa sempurna kecuali dengannya."

g.  Tercetaknya pribadi Rosululloh SAW dalam hati orang yang membaca Sholawat.
     "Setengah dari pada faedah membaca Sholawat yang paling besar adalah tercetaknya Shuroh Rosululloh SAW di dalam hati si pembaca Sholawat (Sa’aadatud Daroini Hal : 106).

h.  Orang yang ahli Sholawat ketika sakaratul maut dirawuhi oleh Beliau SAW.
     “Barang siapa keadaan hidupnya memperbanyak Sholawat kepada Rosululloh SAW, maka ia berhasil mendapat kebahagiaan yang besar sekali, karena ketika sakarotul Maut Rosululloh SAW rawuh di hadapannya (Sa’aadatud Daroini Ha : 516).

i.  Mudah mimpi ketemu Rosulullooh saw.
    “Sesungguhnya memperbanyak Sholawat dengan mernakai redaksi yang mana saja berfaedah bisa bermimpi ketemu Rosululloh SAW, dan apabila berhasil dengan sungguh-sungguh memperbanyak serta membiasakan/ melanggengkan, maka pembaca Sholawat itu meningkat bisa 
melihat Rosululloh SAW dalam keadaan jaga “.

Beliau almukarom Asy Syekh Al-’Arif Billah Romo K.H. Abdoel Majid Ma’roef, Mualif Sholawat Wahidiyyah berkata antara lain:
 ”Membaca sholawat adalah termasuk ibadah sunnah yang paling mudah. Artinya tidak ada syarat-syarat tertentu seperti pada ibadah-ibadah sunnah lainnya. Dan diberi bermacam-macam kebaikan yang tidak diberikan didalam ibadah-ibadah sunah lainnya seperti membaca Qur’an , dzikir, sholat sunnah dan lainnya. Yaitu membaca sholawat spontan menerima Syafa’at dari membaca sholawat itu sendiri. Disamping itu membaca Sholawat sudah mengandung dzikir, istighfar dan mengandung Do’a Li-Qodloil hajat. ini bukan berarti dengan membaca sholawat, tidak usah yang lain-lain bukan berarti begitu tapi kita harus "€˜YUKTI KULLAA DZI HAQQIN HAQQAH”.dengan mengisi di segala bidang ."


13. Segalah macam Sholawat mempunyai kedudukan yang sama tetapi satu dengan yang lain mempunyai fadlilah yang berbeda-beda, apa sebabnya !

Segalah macam Sholawat mempunyai kedudukan yang sama tetapi satu dengan yang lain mempunyai fadlilah yang berbeda – beda, ini di sebabkan adanya beberapa faktor yang berpengaruh terhadap fadlilah Sholawat yaitu disamping dari Alloh SWT dan Syafaat Rosululloh SAW, fadlilahnya ada hubungannya dengan :

  • Kondisi Muallif Sholawat terutama kondisi batiniyah
  • Susunan Redaksi Sholawat
  • Situasi dan kondisi masyarakat ketika Sholawat itu di ta‘lif
  • Tujuan Sholawat itu di ta‘lif
  • Situasi dan kondisi si pembaca Sholawat.
  • Adab lahir dan batin ketika membaca Sholawat.



14. Macam macam Sholawat dapat di golongkan menjadi 2 golongan yaitu Sholawat Ma‘tsuroh Sholawat Ghoiru Matsuroh. Jelaskan !

a. Sholawat Ma‘tsuroh : Sholawat yang redaksinya langsung dari Alloh SWT. misalnya Sholawat Ibrohimiyah, yaitu seprti dalam bacaan Tasyahhud akhir Sholawat tersebut tidak ada kalimat SAYYIDINAnya. Ini menunjukkan akan keluhuran budi Kanjeng Nabi SAW, selalu sederhana dan tawaddu,yang harus di tiru oleh para umat , adapun kita sering membaca kalimat Sayyidina itu ditambahkan dari para sahabat, sebagai pernyataan penghormataan , ikroman wa mahabbatan.
Firman Alloh SWT :
     "janganlah kamu sekalian memanggil / menyebut pada Rosul seperti halnya engkau   memanggil / menyebut diantara kamu sekalian”.

Sabda Rosululloh SAW : .
”Saya gusti (pemimpinnya) anak cucu Adam tidak Saya tonjol-tonjolkan (sombong) dan saya permulaannya orang yang dibangunkan dari kubur, dan Saya permulaannya orang yang memberi Syafa’at (pertolongan), dan permulaannya orang-orang yang mendapat syafa’atNYA, ditangan saya benderanya pujian & dibawah bendera itu Nabi Adam AS beserta anak cucunya”.

b. Sholawat Ghoiru Matsuroh, yaitu sholawat yang disusun oleh selain kanjeng nabi SAW, yaitu oleh para sahabat, tabi’in, auliya', para ulama’ dan umumnya orang islam. Misalnya: Shollawat Nariyah, Munjiyat, Badawi, Burdah dan masih banyak lagi. Diantaranya sholawat Wahidiyyah.


15. Macam-macam nama sholawat dapat dibagi 2 bagian sebutkan !.

Macam-macam nama sholawat dapat dibagi 2 bagian yaitu :
      1.    Nama sholawat yang disesuaikan dengan maksud Do’a yang terkandung didalamnya . misalnya : Sholawat Wahidiyyah, Nariyyah.

       2.   Nama sholawat disesuaikan dengan nama muallifnya. Misalnya: sholawat Badawi (Disusun oleh imam badawi), sholawat Masyisiyah (disusun oleh syekh abdul salam Bin Masysyi Ghouts Fii Zamanihi).


16. Ada berapa macam redaksi sholawat ? sebutkan !

Ada berapa macam redaksi sholawat yaitu :

a. Sholawat yang berbentuk permohonan kepada Allah SWT seperti :
    "ALLOHUMMA SHOLLI ‘AALA SAYYIDINAA MUHAMMAD"

b. Sholawat yang langsung dihaturkan kepada beliau nabi muhammad SAW misalnya :
     "ASSHOLAATU WASSALAAMU ‘ALAIKA WA ‘ALAA ALIKA YAA SAYYIDII YAA ROSULALLOH"

c. Sholawat yang redaksinya hanya merupakan kalam khobar :
    "SHOLLALLOHU ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD."


17. Bagaiman Kisah membacanya Sholawat Nabi Adam AS dan Nabi Musa A.S kepada Muhammad SAW

Kisah membacanya Sholawat Nabi Adam AS dan Nabi Musa A.S kepada Muhammad SAW adalah :


  • Kisah Nabi Adam AS membaca Sholawat kepada Rosululloh SAW.


Diceritakan dalam Hadits (Sa’aadatud Daroini hal;88).
Ketika Alloh SWT ‘azza,waJalla telah menciptakan Nabi Adam AS nenek moyang kita dan setelah membukakan penglihatan matanya, maka memandanglah Nabi Adam AS pada ‘ARSY dan melihat tulisan ‘MUHAMMAD’ diatas ‘PENDOP0′-NYA ’ARSY, maka maturlah kepada Alloh, Duhai Tuhanku, adakah orang yang lebih mulya disampingMU selain aku”.Jawab Alloh SWT: “Benar, Yaitu nama seorang Nabi dari keturunan-mu yang lebih mulya disamping-MU dari pada engkau.Dan jika tidak karena Dia, AKU tidak menciptakan langit, bumi,surga dan neraka”
Setelah Alloh menciptakan Ibu Hawa dari tulang rusuk kiri Nabi Adam AS, maka Nabi Adam AS mengarahkan pandangannya keatas dan terlihatlah olehnya “satu makhIuq” yang lain dari padanya seorang wanita cantik jelita yang karenanya Alloh SWT memberikan rasa syahwat kepada Nabi Adam AS. Dan ketika itu maturlah Nabi Adam AS kepada Alloh SWT :
Maturnya : Muhai Tuhanku, siapakah gerangan itu ?
Jawab Alloh : ‘Itu Hawa”.
Nabi Adam AS: “Kawinkanlah aku Yaa Alloh dengan dia”.
Alloh SWT : “Beranikah engkau membayar maskawinnya ?”
Nabi Adam AS: “Berapakah maskawinnya ?
Alloh SWT :”Supaya engkau membaca Sholawat kepada yang mempunyai nama (Muhammad SAW), 10 kali”.
Nabi Adam AS: “JIka kulakukan itu apakah Tuhan telah mengawinkan dia dengan aku?”
Alloh SWT : “Benar demikian”.
Kemudian Nabi Adam AS membaca Sholawat sepuluh kali kepada Junjungan kita Kangeng Nabi Besar Muhammad SAW. Maka bacaan Sholawat sepuluh kali itu sebagai maskawinnya Ibu Hawa.
   

  •         Kisah Nabi Musa AS membaca shalawat untuk Nabi Muhammad SAW.


Dikisahkan di dalam Kitab “Syifa’ul Asqom”, Syekh Al Hafidz Abi Nuaim menceriterakan bahwa menurut hadits ada diceriterakan wahyu Alloh SWT kepada Nabi Musa AS sebagai berikut :
Firman Alloh SWT: ”Wahai Musa, apakah-engkau ingin AKU lebih dekat kepadamu dari dekatnya kalammu terhadap lesanmu, supaya AKU lebih dekat kepadamu daripada dekatnya pandangan matamu terhadap matamu dan supaya AKU lebih dekat kepadamu daripada dekatnya rohmu terhadap badanmu. ?
Jawab Nabi Musa AS : “benar duhai Tuhanku”.
Firman Alloh : “Perbanyak membaca Sholawat kepada Muhammad Nabi-KU.”


(berbagai sumber redaksi)


Wallahu A'lam